Rabu, 29 Juli 2009

Nafsu.......

Lalu bagaimana solusi bagi orang yang sudah terjerat dari hawa nafsu agar terlepas dari jeratannya? Ia bisa terlepas dari jeratan hawa nafsu dengan pertolongan Allah dan taufik-Nya melalui terapi berikut :
Tekad membara yang membakar kecemburuannya terhadap dirinya.
Seteguk kesabaran untuk memotivasi dirinya agar bersabar atas kepahitan yang dirasakan saat mengekang hawa nafsu.
kekuatan jiwa untuk menumbuhkan keberaniaannya meminum seteguk kesabaran tersebut. Karena hakikat keberanian tersebut adalah sabar barang sesaat! sebaik-baik bekal dalam hidup seseorang hamba adalah sabar!.
Selalu memeperhatikan hasil yang baik dan kesembuhan yang didapat dari seteguk kesabaran.
Selalu mengingat pahitnya kepedihan yang dirasakan daripada kelezatan menuruti kehendak hawa nafsu.
Kedudukan dan martabatnya di sisi Allah dan di hati para hamba-Nya lebih baik dan berguna daripada kelezatan mengikuti tuntutan hawa nafsu.
Hendaklah lebih mengutamakan manis dan lezatnya menjaga kesucian diri dan kemuliaanya daripada kelezatan kemaksiatan.
Hendaklah bergembira dapat mengalahkan musuhnya, membuat musuhnya merana dengan membawa kemarahan, kedukaan dan kesedihan! Karena gagal meraih apa yang diinginkannya. Allah azza wa jalla suka kepada hamba yang dapat memperdaya musuhnya dan membuatnya marah (kesal). Allah berfirman : Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan demikian itu suatu amal shaleh. (At-Taubah:120). Dan salah satu tanda cinta yang benar adalah membuat kemarahan musuh kekasih yang dicintainya dan menaklukannya (musuh kekasih tersebut).
Senantiasa berpikir bahwa ia diciptakan bukan untuk memperturutkan hawa nafsu namun ia diciptakan untuk sebuah perkara yang besar, yaitu beribadah kepada Allah pencipta dirinya. Perkara tersebut tidak dapat diraihnya kecuali dengan menyelisihi hawa nafsu.
Janganlah sampai hewan ternak lebih baik keadaannya daripada dirimu! Sebab dengan tabiat yang dimilikinya, hewan tahu mana yang berguna dan mana yang berbahaya bagi dirinya. Hewan ternak lebih mendahulukan hal-hal yang berguna daripada hal-hal yang membahayakan. Manusia telah diberi akal untuk membedakannya, jika ia tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang berbahaya atau mengetahui tetapi lebih mendahulukan yang membahayakan dirinya maka jelas hewan ternak lebih baik dari pada dirinya.

Minggu, 26 Juli 2009

Siksaan Orang Berzina

Zina, adalah suatu perbuatan yang kotor, keji. Satu pekerjaan atau perbuatan terkutuk, bagi yang melakukannya, akan memperolehi dosa yang besar. Satu pekerjaan laknat, satu pekerjaan syaitan dan perbuatan yang sesat.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Quran yang berbunyi (maksudnya):

"Janganlah kamu hampiri akan pekerjaan zina itu, sesungguhnya (perbuatan zina itu) sangat keji dan jalan yang sesat.

(Al-Isra' 32)

Berbuat jahat (zina) adalah perbuatan keji sekali, kerana dari kejahatan itu terjadi bencana dan kemelaratan, seumpama "penyakit perempuan" dan lainnya. Dan akibat perzinaan itu, apabila lahir anak dari perbuatan zina itu, maka tidaklah tahu siapakah waris sebenar anak itu dan teranglah akan rosak pewaris yang sebenar-benarnya.

Memanglah perbuatan zina itu sangat kotor, sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Daulah Islamiah, kepada sesiapa yang berzina itu dijatuhkan hukuman 100 kali sebatan, sebagaimana tersebut firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kitab suci Al-Quran yang berbunyi (maksudnya):

"Perempuan-perempuan dan laki-laki yang berzina hendaklah keduanya didera, masing-masing 100 kali sebatan. Janganlah sayang terhadap kedua-duanya dalam menjalankan agama Allah jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Hendaklah hadir ketika menyeksa (hukuman dera itu dijalankan) keduanya, satu golongan dari orang-orang mukmin."

(An-Nur 2)

Di dunia ini saja sudah begitu hebat kutukan dan deraan yang akan di terima oleh orang yang berzina itu, apatah lagi hukum dan balasan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak di akhirat. Menurut yang sering dijelaskan oleh mubaligh-mubaligh dalam pandangan yang diperlihatkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sewaktu baginda israk iaitu:

Baginda melihat beberapa manusia laki-laki perempuan, di hadapan mereka terdapat dua piring yang berisi daging. Satu di antaranya berisi daging yang segar dan satu piring lagi berisikan daging yang busuk dan sangat keji, tetapi manusia-manusia itu terus menjemput dan memakan daging yang busuk itu sahaja, dan daging yang segar itu, sedikit tidak disentuhnya. Inilah sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang berzina, ia ada mempunyai isteri yang halal, tetapi masih suka mencari perempuan lacur dan haram, atau jalan yang baik masih ada yang dapat di tempuh, iaitu nikah, tetapi tidak mahu. Hanya bergaul sebagai kambing sahaja antara keduanya.

Dalam perjalan israk itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melihat juga satu kumpulan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang sangat hebat penyeksaannya dan azab yang ditimpakan kepada mereka.

Mereka digantung pada dadanya dengan rantai api neraka. Sedang dari faraj mereka keluar nanah dan danur yang sangat busuknya sehingga teramat busuknya, ahli neraka sendiri mengharapkan dan mengeluh dan meminta agar mereka-mereka ini dijauhkan dari mereka. Inilah manusia-manusia sewaktu hayatnya, melacur dan berzina, demikianlah ditunjukkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai perumpamaannya.

Menurut hadis mengenai bagaimana hebatnya seksaan bagi orang-orang yang berzina adalah sebagai tersebut di bawah ini.

Menurut satu riwayat daripada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, baginda bersabda: Takutlah kamu berbuat zina, kerana bagi orang yang mengerjakan zina itu, akan diberi enam jenis bala/seksa:

Tiga seksa sewaktu di dunia iaitu dengan berbuat pekerjaan terkutuk itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengurangkan rezekinya dan menghilangkan keberkatan, umurnya, dan sewaktu dicabut nyawanya, kelak dengan tidak ada rahmat dan belas kasihan sedikit juga padanya.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bermaksud:

"Jauhilah oleh kamu akan zina kerana kecelakaannya ada empat macam: Hilang kebagusan pada mukanya, disempitkan rezekinya dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekekalannya di dalam neraka."

(Riwayat Thabrany An Ibni 'Abbas)

Dan di akhirat kelak, sangatlah kemurkaan Allah atasnya, sangatlah pertanggunganjawab yang ditimpakan kepadanya dan ia akan diseret ke neraka dengan dirantai.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bermaksud:

"Dan siapa-siapa yang berzina dengan seorang perempuan, sewaktu berbangkit dari kuburnya kelak, sesungguhnya ia merasai sangat kehausan."

Berdasarkan kepada hadis-hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut, sesungguhnya sangatlah pedih dan ngerinya azab dan seksaan yang akan diterima oleh orang yang melakukan perbuatan yang durjana itu.

Dari itu, hendaklah dan wajiblah kita jauhi, kalau benar-benar kita mempercayai Al-Quran dan hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, haruslah kita jauhi dari sebab-sebab yang menyebabkan dan menghampirkan jatuhnya kepada perbuatan zina itu. Kelakuan-kelakuan yang mengakibatkan zina itu diantaranya ialah pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan.

Pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, atau antara laki-laki dan perempuan itu, sesungguhnya sangat berbahaya dan itu akan mengakibatkan terbitnya perbuatan durjana atau zina. Patut benar kita insafi apa yang dikatakan salah seorang ulama, Syekh Musthafa Alhammamy pernah berkata yang bermaksud:

"Sesungguhnya kemerdekaan pergaulan laki-laki dan perempuan di dalam dan di luar rumah, itulah sebab-sebab yang utama untuk menjatuhkan kepada kejahatan ini (zina). Dan itulah yang menyebabkan zina itu bertebar dengan seluas-luasnya. Siapa yang hendak menghilangkan dan mencabut dari akarnya, hendaklah dia melarang keluarganya dari pergaulan yang tidak terbatas itu."

Itulah salah satu kata-kata dari seorang ulama kita, dan memang dalam agama pun perkara itu dilarang keras, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Thabrany yang bermaksud:

"Jauhilah oleh kamu bersunyi-sunyi dengan perempuan. Demi Allah, tidak bersunyi dari seorang laki-laki dengan seorang perempuan, melainkan masuklah syaitan diantara keduanya, dan bahawa bersentuhan seorang laki-laki akan khinzir yang berkubang dengan tanah/lumpur, lebih baik baginya daripada bersentuhan bahu dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya."

Demikianlah larangan mengenai pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, atau antara pemuda dengan pemudi. Apatah lagi menari antara pemuda dan pemudi, antara laki-laki perempuan, sangatlah dilarang dan dikutuk serta akan menerima azab yang amat pedih di akhirat nanti."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda yang bermaksud:

"Dicucuk kepala kamu dengan jarum daripada besi lebih baik baginya daripada menyentuh kulit perempuan yang tidak halal baginya."

Demikianlah halnya, sedang menyentuh sahaja, demikian hebat seksanya dan apakah pada waktu menari itu tidak menyentuh satu dengan yang lain? Rasanya lebih dari menyentuh lagi dan memegang-megang, berpeluk-pelukan dan meraba-raba lagi antara kedua jenis manusia itu.

Berdasarkan hadis tersebut, berdosalah orang-orang yang suka bersentuhan dengan perempuan, walaupun berjabat tangan antara keduanya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada menjelaskan dalam salah satu hadis yang bermaksud:

"Barangsiapa yang berjabat tangan (bersalaman) dengan seorang perempuan, maka kelak di hari akhirat, ia akan dirantai dengan rantai api neraka.
Dan jikalau ia menciumnya, maka kelak di hari kemudian digunting kedua bibirnya dengan gunting dari api neraka.
Dan jika ia berzina dengannya, maka kedua pahanya akan menyaksi kelak di hari kemudian mengenai pekerjaannya yang terkutuk itu, dan Allah sangat murka kepadanya."

Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menjelaskan, bagaimana persaksian anggota tubuh kita kelak di hari kemudian. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi (maksudnya):

"Hari ini akan dikuncilah mulut-mulut mereka dan akan berbicara serta bersaksilah tangan mereka (kira-kira katanya nanti, akulah yang memegang perempuan itu) dan menyaksikan kaki-kaki mereka (katanya, akulah yang berjalan pergi ke tempat pelacuran itu) dengan apa-apa yang dilakukan masing-masing."

(Yasin 65)

Amat berat benarlah yang akan ditanggung oleh manusia-manusia yang melakukan zina itu kelak di hari kemudian dan bagaimana hebat dan pedihnya seksa itu, bergantung kepada kelakuan yang dilakukan masing-masing. Dan kalau menzinai perempuan yang sudah bersuami, maka berlainan pulalah dosa dan seksaannya, sebagaimana menurut hadis juga, pernah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:

"Barang siapa berzina dengan perempuan yang bersuami adalah bagi laki-laki dan perempuan yang berzina itu, seksa yang sangat hebat sekali. Nanti pada hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan segala kebajikan laki-laki itu kepada suami perempuan itu dan segala dosa (yang telah dilakukan oleh suami) dipertanggungkan (dibebankan) kepada laki-laki itu.
Bila mana suami mengetahui pekerjaan isterinya yang serong itu dengan laki-laki lain (berbuat zina) sedangkan ia dayus (membiarkan sahaja dalam perkara itu), maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan bagi suami itu masuk syurga."

Demikianlah serba ringkas bagaimana azab dan seksa bagi orang-orang yang berzina yang sesungguhnya wajiblah kita jauhi sejauh-jauhnya, kerana itu adalah salah satu perbuatan yang mengakibatkan zina dan akan mendatangkan musibah dan keburukan.

Dan perlulah dimaklumi, bahawa hendaklah kita selaku orang muslim yang beriman, menjaga dan memelihara diri jangan sekali-kali dihampiri zina itu, kerana sungguh besar mudarat dan dosanya, seronok hanya seketika, tetapi dosanya berpanjangan dan sesungguhnya amat pedih seksaan yang akan diterimanya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang ertinya:

"Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, supaya ia menutup pandangannya melihat yang terlarang dan menjaga kehormatannya dari kejahatan (jangan berbuat zina) demikianlah yang sebaik-baiknya, Allah Maha Mengerti apa-apa yang mereka lakukan."

Dan seterusnya firman Allah Subahanahu wa Ta'ala yang ertinya:

"Katakanlah kepada orang-orang yang beriman (wanita) supaya ia menutup pemandangannya dan menjaga kehormatannya, janganlah ia memperlihatkan perhiasannya selain yang biasa nyata kelihatan."

Arti Zina

ZINA merupakan kejahatan yang sangat besar yang memberi kesan amat buruk kepada penzina itu sendiri, khususnya dan kepada seluruh umat amnya. Di zaman sekarang di mana banyaknya saluran dan media yang berusaha menyeret kearah perbuatan keji ini, maka amat perlu untuk setiap orang mengetahui bahaya dan akibat buruk yang timbul dari dosa zina. Kita semua hendaklah lebih berhati-hati dan berwaspada agar tidak terjerumus, hatta, walaupun hanya mendekatinya.

Di antara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah :

* Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara’ (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu.

* Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.

* Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.

* Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.

* Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.

* Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah mahupun sesama manusia.

* Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.

* Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.

* Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.

* Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya. Ini adalah kerana, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.

* Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita di syurga kelak.

* Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.

* Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.

* Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada asakan akidah kafir, misalnya, kerana orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa kerana walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeza dengan orang yang tidak pernah melakukannya.

* Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.

* Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas.

* Pezina laki-laki bererti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.

* Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.

* Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa kaum keluarganya di mana mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain.

* Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti aids, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.

* Perzinaan menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan.

HUKUMAN ZINA

Demikianlah besarnya bahaya dosa zina, sehingga Ibnul Qayyim, ketika mengulas tentang hukuman bagi penzina, berkata: “Allah telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan iaitu:

* Pertama, hukuman mati secara hina (rejam) bagi pezina kemudian diringankan (bagi yang belum nikah) dengan dua jenis hukuman, hukuman fizikal yakni dirotan seratus kali dan hukuman mental dengan diasingkan selama satu tahun.

* Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan merasa kasihan terhadap penzina. Umumnya sifat kasihan adalah diharuskankan bahkan Allah itu Maha Pengasih namun rasa kasihan ini tidak boleh sehingga menghalang dari menjalankan syariat Allah. Hal ini ditekankan kerana orang biasanya lebih kasihan kepada penzina daripada pencuri, perompak, pemabuk dan sebagainya. Di samping itu penzinaan boleh dilakukan oleh siapa sahaja termasuk orang kelas atasan yang mempunyai kedudukan tinggi yang menyebabkan orang yang menjalankan hukuman merasa enggan dan kasihan untuk menjalankan hukuman.

* Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina disaksikan oleh orang-orang mukmin dengan maksud menjadi pengajaran dan memberikan kesan positif bagi kebaikan umat.

BEBERAPA PERKARA PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN

Orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya daripada yang berzina hanya dengan satu orang, demikian juga orang yang melakukanya berkali-kali dosanya lebih besar daripada yang melakukannya hanya sekali.

* Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

* Berzina dengan wanita yang bersuami lebih besar dosanya daripada dengan wanita yang tidak bersuami kerana adanya unsur perbuatan zalim (terhadap suami wanita), boleh menyalakan api permusuhan dan merosak keutuhan rumah tangganya.

* Berzina dengan jiran lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.

* Berzina dengan wanita yang sedang ditinggalkan suami kerana perang (jihad) lebih besar dosanya daripada dengan wanita lain.

* Berzina dengan wanita yang ada pertalian darah atau mahram lebih jahat dan hina daripada dengan yang tidak ada hubungan mahram.

* Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih besar dosanya daripada waktu-waktu lain.

* Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat yang lain.

* Pezina muhson (yang sudah bersuami atau beristeri) lebih hina daripada gadis atau jejaka, orang tua lebih buruk daripada pemuda, orang alim lebih buruk daripada yang jahil dan orang yang berkemampuan (terutama dari segi ekonomi) lebih buruk deripada orang fakir atau lemah.

BERTAUBAT

Bertaubat ini bukan khusus hanya kepada penzina, bahkan kepada sesiapa sahaja yang menunjukkan jalan untuk terjadinya zina, membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut terlibat di dalamnya. Hendaknya mereka semua segera kembali dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang pernah dilakukannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa sahaja dan apa sahaja yang boleh menarik ke arah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan menerima taubat itu dan mengampuni segala dosa yang pernah dilakukan, dan ingatlah, tidak ada istilah ‘putus asa’ dalam mencari rahmat Allah.

Allah berfirman, mafhumnya:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. 25:68-70)

Disaring dari risalah Daarul Wathan judul Min mafasid az-zina, karya Muhammad bin Ibrahim al Hamd.

Dosa berzina

Dosa zina itu tidaklah sama. Allah SWT berfirman,
;Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang
buruk. (QS. al-Isra' : 32)

;Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa
(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya
pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu ,
dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang
bertaubat. (QS. al-Furqan: 68-70)

;Perempuan yang berzina. dan laki-laki yang berzina,
maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika
kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (QS. an-Nuur
: 2)

Para ulama berkata, "Ini adalah hukuman bagi pezina
perempuan dan laki-laki yang masih bujang, belum
menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun baru
sekali seumur hidup, maka hukuman bagi keduanya adalah
dirajam dengan bebatuan sampai mati. Demikian pula
telah dijelaskan dalam hadits dari Nabi SAW bahwasanya
jika hukuman qishash ini belum dilaksanakan bagi
keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan
tidak bertaubat dari dosa zina itu niscaya keduanya
akan diadzab di neraka dengan cambuk api.
Dalam kitab Zabur tertulis, "Sesungguhnya para pezina
itu akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan
akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka
melolong karena pedihnya cambukan malaikat Zabaniyah
berkata, "Ke mana suara ini ketika kamu tertawa-tawa,
bersuka ria dan tidak merasa diawasi oleh Allah serta
tidak malu kepada-Nya.;

Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah beriman seorang pezina itu ketika berzina.
Tidaklah beriman seorang pencuri itu ketika mencuri.
Tidaklah beriman seorang yang menenggak arak itu
ketika menenggaknya. Dan tidaklah beriman orang yang
merampas harta yang tinggi nilainya - karenanya
orang-orang memandangnya - itu ketika merampasnya."
(Hadits Riwayat Bukhariy)
Beliau juga bersabda,
"Apabila seorang hamba berzina akan keluarlah iman
darinya. Keimanan itu seperti payung yang ada di
atasnya. Kemudian jika ia berhenti dari perbuatan itu
maka imannya akan kembali kepadanya,
Beliau juga bersabda, "Barangsiapa berzina atau
meminum arak niscaya Allah mencabut keimanan dari
dirinya sebagaimana manusia melepaskan baju dari
kepalanya."
Juga, "Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara
oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat
serta disucikan, pun bagi mereka azab yang pedih;
seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan
orang miskin yang congkak."

Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, "Aku bertanya kepada
Rasulullah, 'Apakah dosa yang paling besar di sisi
Allah ta'ala?; Beliau menjawab, 'Yaitu kamu menjadikan
sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu,
'Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi? tanyaku
kembali. Beliau menjawab, 'Yaitu kamu membunuh anakmu
karena takut jika kelak ia makan bersamamu. 'Lalu apa
lagi', tanyaku lagi. Beliau menjawab, 'Yaitu kamu
berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.'
Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau
itu dengan firman-Nya :
;Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa
(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya
pada hari kiarnat dan dia akan kekal dalam azab itu,
dalam keadaan hina, kecuali siapa saja yang bertaubat.
(QS. Al-Furqan:68-70)

Perhatikan, bagaimana Allah telah rnenyertakan
penyebutan zina dengan istri tetangga dengan
menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan
oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang
dibenarkan syara'. Hadits ini tercantum dalam Bukhari
dan Muslim.

Imam Bukhari meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang
diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub. Dalam hadits itu
disebutkan bahwa Beliau SAW didatangi oleh malaikat
Jibril dan Mikail. Beliau berkisah,"Kami berangkat
pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal;tannur;
bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas.
Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami
menengoknya, ternyata disitu banyak laki-laki dan
perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada
dibawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat.
Aku bertanya,; Wahai Jibril, siapakah mereka?' Jibril
menjawab, 'Mereka adalah para pezina perempuan dan
laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya
hari kiamat."

Semoga Allah melimpahkan ampunan dan kesejahteraan
batin bagi kita semua.

Tentang tafsir bahwa Jahannam itu 'ia memiliki tujuh
pintu' (al-hijjr:44) 'Atha' berkata, "Pintu yang
paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling
busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para
pezina yang berzina setelah mereka tahu keharamannya."

Makhul ad-Dimasyqiy berkata, "Para penghuni neraka
mencium bau busuk berkata, 'Kami belum pernah mencium
bau yang lebih busuk dari bau ini;. Dijelaskan kepada
mereka, 'Itulah bau kemaluan para pezina."

Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir
berkata " Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu
benar-benar menyiksa para penghuni neraka."

Di antara sepuluh ayat yang diperintahkan oleh Allah
kepada Musa as. "Janganlah kamu mencuri dan jangan
pula berzina sehingga Aku menutup wajah-Ku darimu!"
Jika ini merupakan khithab (kalimat) untuk Nabi Allah,
Musa, lalu bagaimana dengan yang lainnya?!

Nabi SAW telah menyampaikan bahwa Iblis menyebar para
tentaranya ke muka bumi, berkata, "Siapa di antara
kalian yang menyesatkan seorang muslim akan aku
kenakan sebuah mahkota di kepalanya. Siapa yang paling
besar fitnahnya paling dekatlah kedudukannya kepadaku.
Salah satu tentaranya menghadap dan berkata, "Aku akan
terus menggoda si Fulan sampai ia mau menceraikan
istrinya." Iblis berkata, "Aku tidak akan memberikan
mahkota sebab pasti nanti ia menikah lagi dengan yang
lain.; Tentara yang lain menghadap dan berkata, "Aku
akan terus menggoda si fulan sampai aku berhasil
menanamkan permusuhan antara ia dan saudaranya." Iblis
berkata, "Aku tidak akan memberikan mahkota sebab
suatu saat ia pasti berdamai lagi." Tentara yang lain
menghadap dan ia berkata, "Aku akan terus menggoda si
Fulan sampai ia berzina." Iblis berkata, "Wah, bagus
sekali itu." Lalu Iblis mendekatkan tentaranya itu
kepadanya dan meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Kita berlindung kepada Allah dari keburukan setan dan
tentara-tentaranya.
Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya
iman 'sirbal', kain panjang yang dipakaikan oleh Allah
kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Apabila seorang
hamba berzina maka Allah mencabut sirbal itu darinya.
Jika bertaubat, Dia akan mengembalikannya.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Wahai sekalian
orang-orang Islam, takutlah kalian dari (melakukan)
zina. Sungguh padanya enam ancaman; tiga di dunia dan
tiga yang lain di akhirat. Yang di dunia adalah
hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur, dan
kefakiran yang berkepanjangan. Adapun yang di akhirat
adalah kemurkaan Allah Tabara wa ta'ala, buruknya
hisab, dan adzab neraka."
Beliau juga bersabda,
"Barangsiapa mati dalam keadaan tidak berhenti minum
arak, niscaya Allah ta'ala akan memberinya minum air
sungai Ghuthah. Yaitu sungai di neraka yang bersumber
dari kemaluan para pelacur (wanita-wanita pezina)."
(Hadist riwayat Imam Ahmad)

Begitulah, di neraka kelak akan mengalir dari kemaluan
mereka nanah dan darah busuk lalu itu semua akan
diminumkan kepada orang yang mati dalam keadaan
'mushirr', terus menerus dan tidak berhenti dari minum
arak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dosa setelah
syirik yang lebih besar disisi Allah dari pada
'setetes air' yang dituangkan oleh seorang laki-laki
ke kemaluan yang tidak dihalalkan baginya."

Rasulullah SAW juga bersabda,"Di Jahannam ada sebuah
lembah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Ukurannya
sebesar leher unta. Ular-ular ini akan mematuk orang
yang meninggalkan shalat dan bisanya akan menggerogoti
tubuhnya selama 70 tahun, lalu terkelupaslah
daging-dagingnya.Di sana juada lembah yang namanya
Jubb al-Huzn. la dipenuhi ular dan kalajengking.
Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal (peranakan kuda
dan keledai). la memiliki 70 sengat. Masing-masingnya
memiliki kantung bisa. la akan menyengat pezina dan
memasukkan isi kantung bisanya ke dalam tubuh pezina
itu. la akan merasakan pedih sakitnya selama 1000
tahun. Lalu terkelupaslah daging-dagingnya dan akan
mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk."

Disebutkan pula bahwa barangsiapa meletakkan tangannya
pada seorang wanita dengan disertai syahwat, pada hari
kiamat nanti akan datang dengan tangan terbelenggu di
leher. Jika ia menciumnya, kedua mulutnya akan
digadaikan di neraka. Dan jika berzina dengannya,
pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat
nanti. Ia akan berkata, "Aku telah berbuat sesuatu
yang haram." Maka Allah memandangnya dengan pandangan
murka. Pandangan Allah ini mengenai wajah orang itu
dan ia pun mengingkarinya. la malah bertanya,Apa yang
telah aku lakukan?" Tiba-tiba seraya bersaksi lidahnya
berkata, "Aku telah mengucapkan kata-kata yang haram."
Kedua tangannya bersaksi, "Aku telah memegang sesuatu
yang haram." Kedua matanya juga bersaksi, "Aku telah
melihat yang diharamkan." Kedua kakinya juga, "Aku
telah berjalan menuju kepada yang haram." Kemaluannya
berkata, "Aku telah melakukannya." Malaikat penjaga
berkata ''Aku telah mendengarnya." Yang satu lagi
berkata, "Aku telah melihatnya.; Akhirnya Allah
berfirman, "Adapun Aku telah mengetahui semuanya dan
menutupinya." Selanjutnya Allah berfirman, "Wahai para
Malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan kepadanya
adzab-Ku. Aku sudah teramat murka kepada seseorang
yang tidak punya malu kepada-Ku."

Riwayat ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur'an
surat an-Nuur: 24
;Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka
menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.

Zina yang paling besar dosanya adalah berzina dengan
saudara kandung, ibu tiri, dan semua wanita yang
termasuk mahram.
Hakim telah menyatakan keshahihan hadits yang berbunyi
"Barangsiapa berzina dengan wanita yang masih
mahramnya maka bunuhlah ia."
Sahabat Bara' meriwayatkan bahwa pamannya (saudara
ibu) telah diutus oleh Rasulullah SAW untuk menemui
seseorang yang telah berzina dengan ibu tirinya. la
diperintahkan untuk membunuh dan menjadikan hartanya
sebagai ghanimah.

Kita memohon kepada Allah yang Maha Pemberi agar
mengampuni semua dosa-dosa kita. Sesungguhnya Dia Maha
Pemurah lagi Maha Mulia.

Semoga bermanfaat
Said Alwin